Kamis, 27 November 2014

keep the spirit of JUPITERs

17 nov 2014

hari ini saya terbang 2x, mengajar siswa dan profesiensi KT-1B Woong Bee, actually tidak ada yg istimewa dari penerbangan hari ini, hanya saja salah satu siswa saya melaksanakan preparation menjelang check flight atau ujian akhir lah dari fase instrument flight yang sudah beberapa kali diajarkan dan dipraktekkan.

start engine, taxi out dan take off berjalan lancar sampai saya memasuki area 24M yang berbatasan dengan sungai progo, wates dan pantai selatan. exercises juga berjalan sesuai dengan step-stepnya sampai tiba saatnya saya harus kembali ke home base.

too bad, cuaca makin tidak bersahabat... jarum ADF sudah sejajar dengan arah pesawat dan mengarah ke landasan, tapi sesaat saya melihat ke depan, bentangan sang musuh bebuyutan (awan CB) makin besar dan melebarkan tubuhnya. sesaat saya coba untuk menerobos awan CB di depan, semakin mendekati goncangan semakin kuat, padahal pesawat ini belum masuk ke dalam awan. 

aaahhh, pikiran saya berkecamuk, satu sisi saya adalah instruktur penerbang, pilot paling jago lah kata orang hahahaha masa takut sama awan begituan???, tapi sisi lain diri saya bilang ini pembelajaran, dan pembelajaran bukan berarti harus jago, harus serba bisa, tapi bagaimana kita menimbang segala resiko yang ada sebelum kita mengambil suatu keputusan DENGAN CEPAT... 

fine... "siswa, i have control, biar saya yg pegang" seru saya sambil membalikkan arah pesawat menuju area sambil menghindari kumpulan CB yg terus menyergap sembari kontak ATC untuk request radar vectoring for ILS approach runway 09. akhirnya setelah perjuangan keras menembus CB yg lebih tipis, pesawatpun mendarat dengan selamat di landas pacu lanud adisutjipto. setelah selesai melaksanakan procedure shut down engine, saya ajak siswa saya utk debrief singkat, cukup beritahukan kesalahannya, kasih solusi utk perbaiki kesalahan dan siapkan diri utk check flight keesokan harinya.

18 nov 2014

hari ini saya duty SOF which is mean no flight, mungkin juga seterusnya, toh sprinlak utk menempati jabatan baru di Lanud Supadio juga sdh keluar, tinggal menunggu waktu keberangkatan saja. kesibukan memonitor seluruh penerbangan membuat saya lupa klo hari ini ada salah satu siswa saya yg sedang check flight sampai akhirnya ada bbm masuk dari duty sekbang  yg mengabarkan bahwa siswa saya lulus check. 

ada rasa bangga dan haru yg menyergap hati, saya punya siswa dan dia lulus check... memang bukan berarti saya instruktur yg jago atau pintar, bahkan siswa saya juga termasuk yg bagus skillnya, mgkn saya juga belum mumpuni utk jadi instruktur yang qualified, tapi di samping itu semua, saya bangga menjadi instruktur, saya bangga punya siswa, dan tidak ada yg lebih membanggakan lagi selain melihat mereka berdiri di lapangan jupiter menunggu ayah & ibunda atau keluarga menghampiri untuk menyematkan wing penerbang di dada kiri mereka...


keep the spirit of Jupiters
J-806



Senin, 24 November 2014

UAV squadron

Kantor baru gw niiiih....!!!!!

Hari kedua di satuan baru, ga ada yg istimewa siiih, seperti biasanya, suasana baru, rekan kerja baru, ruangan baru, rumah baru (klo yg dua terakhir memang bener bener baru meeen, gress!!! Lengkap dengan segala isinya ��������������).

Ga tau kenapa otak bisnis gw selalu jalan klo di tempat baru kayak gini, mulai mencoba cari info jual beli gadget sampai tanaman buah (efek mantan kaurdal liat lahan kosong) hahahahahahaha.

Apapun, ini adalah tantangan gw ke depan, Indonesia sudah saatnya bangkit dengan alutsista yg semakin canggih, gw sama sekali ga merasa terbuang, gw bangga di sini, mengawaki alutsista baru, surveilance broooo, pengintaian lah bahasa kerennya, dan gw merasa beruntung terpilih untuk mengawakinya. Ga semua penerbang bisa melakukannya, apalagi pesawatnya termasuk jenis baru. Yaaaaah, memang belum bisa bertempur macam predatornya USAF atau terbang lintas benua seperti global hawk, tapi gw yakin.....kita akan menuju kesana. Ibarat lo mau nyupir rubicon, lo harus belajar pake jimny dulu, meningkat ke escudo, lanjut opel blazer dan terrano.

Demikian juga UAV, mungkin belajar pake aeromodelling (klo ini gw dah katam lah), lanjut aerostar, mudah2an nanti kita akan berkembang meningkatkan kemampuan yg ga cuma pengintaian, tapi sampai dengan pertempuran udara pake UCAV...

Weeees, lanjut kurve & menanam bibit pohon dulu, kapan2 gw bahas habis ttg pesawat gw, sementara gambar dari internet dulu yaaaaa, biar penasaran....

J-806

Sabtu, 22 November 2014

Last saturday night at Jekardah

22 nov 2014

Boleh dibilang ini malam terakhir gw di jakarta, gimana ga?, besok pagi gw berangkat ke pontianak, menapaki tugas yg baru sebagai Danflight skadron udara ptta, yaaaah klo bahasa kerennya UAV. Ga ada lagi deretan gedung bertingkat sepanjang jalan ibukota, ga ada lagi kemacetan yg bikin kadar emosi dalam darah meningkat, apalagi klo vespa kesayangan gw disenggol orang, ga ada lagi debu dan polusi kendaraan yg kerap kali nyangkut di muka manis gw, ga ada lagi acara kepot-kepotan lawan bajaj yg gw mulai tau ke arah mana dia mau belok (biasanya cuma supir & Tuhan yg tahu mau kemana si bajaj belok).

Aaahhhh, banyak banget memang kenangan indah di ibukota ini, yaaa walaupun gw lahir dan besar di sini, tetep aja klo bukan karena TNI AU gw ga bakalan kenal seluk beluk ibukota tercinta ini, tau jalan-jalan tikus tempat melarikan diri dari kejaran polisi, sampe tempat cuci cetak foto 24jam di pelosok benhil...

Soooo, malam ini gw putuskan untuk menghabiskan malam keliling kota pake vespa... Ya pake apalagi selain vespa?? Mobil masih di jogja dan cuma vespa gw aja yg berhasil gw selundupkan diantara barang pindahan yg bisa gw titipkan pesawat Herkules dari jogja.

Jogja...yah jogjakarta, belum genap setahun gw berdinas disana setelah sebelumnya mengikuti pendidikan sekolah instruktur penerbang selama 6 bulan sejak Januari 2014 dengan berbagai lika liku kehidupan, intrik dan politik serta amarah dan dendam yg membara hahahahahahah��������...

(Sejenak gw jadi inget peristiwa lettu "D" vs dokter, lettu "D" skrg dah jadi kapten "D")

Jogja...kota yang memang penuh dengan kenangan, kota dimana gw memasuki dunia kemiliteran, kota dimana gw berjuang menggapai cita-cita, kota dimana gw mengenal cinta, dan entah berapa banyak kenangan yg terukir bersama tumbuh kembangnya kota yg memang istimewa ini. Banyak hal bakalan gw tinggalkan dari kota ini, ga ada lagi raungan pesawat latih yg berputar membentuk pola pattern di atas kota jogja, ga ada lagi "request vectoring ILS" gara gara dihadang awan CB pas mau balik ke aerodrome, ga ada lagi iseng2 suruh siswa sekbangnya squad jump karena menerobos pesawat yg lagi taxi in, ga ada lagi bbm dari siswa yg minta flight brief utk penerbangan besok, dan masih banyak hal yg memang sulit untuk dilupakan...

Selamat tinggal Jogjakarta, selamat tinggal Ibukota Jakarta
I love all both of you....

Senin, 17 November 2014

BBM oooohhhhh BBM

Senin malam 17 nopember 2014, tatkala saya tidak bisa memejamkan mata, saya putuskan untuk berkeliling kota jogjakarta sambil bernostalgia, menanamkan memori memori indah kota jogja yang kelak akan saya tinggalkan dalam beberapa hari terakhir...

Dengan mengambil rute yang sama seperti malam2 sebelumnya, saya mulai memacu mobil saya menembus kabut malam yang mulai turun seiring datangnya musim penghujan di kota pelajar ini. Satu, dua SPBU sudah saya lewati dengan kondisi yang sama, antrian panjang sampai tumpah ruah ke jalan padahal waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 wib, ada apa gerangan? Satu pertanyaan yang berkecamuk di benak saya... Akhirnya saya putuskan untuk berhenti sejenak di angkringan yang terletak tak jauh dr SPBU untuk mencicipi beberapa gorengan yang masih panas sambil memperhatikan suasana SPBU yang semakin penuh antrian.

Setelah beberapa waktu mengobrol dengan si empunya àngkringan, sayapun àkhirnya mengetahui bahwa antrian di SPBU tersebut disebabkan renc kenaikan harga bbm bersubsidi yang awalnya seharga Rp 6,500 menjadi Rp 8,500 perliternya...

Sejenak saya berfikir melihat begitu panjang antrian yg ada, mereka rela menghabiskan waktu istirahat malam untuk mengantri bbm yang hanya bisa mereka dapatkan maksimal 5 liter. Betapa tidak, tangki motor bebek maksimal hanya 4-5 liter saja yang kalau dikalikan Rp 2,000 berarti mereka harus menambah kocek sebesar Rp 10,000. Untuk sebagian orang mungkin uang sebesar itu tidàk terlalu berarti, tapi untuk banyak orang, terlebih masyarakat pedesaan seperti di jogja ini, uang sebesar itu sangatlah teramat berarti. Maka dari itu tidaklah mengherankan jika masyarakat rela mengantri sampai puluhan meter di jalan hanya untuk mengantri 5 liter bbm. Belum lagi mereka yang akhirnya dikalahkan oleh waktu, betapa tidak, saat mungkin tinggal satu antrian menjelang giliran mereka untuk mengisi bbm, waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 wib, alhasil mereka pun mendapatkan bbm dengan harga yang baru...

Sungguh ironis...., tapi inilah Indonesia, negeri tempat saya dilahirkan, negeri tempat saya bertugas, berkarya,  hingga saya bisa berkata dengan penuh kebanggaan...   SAYA  ANAK INDONESIA...!!!


Jogja, 18-11-2014

Di sela tugas Supervisor Of Flying

Sabtu, 15 November 2014

KISAH NYATA ARIF SI NARAPIDANA CILIK YANG CERDAS

Saya copy dari internet sebagai bahan pembelajaran...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya ngobrol langsung deng
an seseorang yang didakwa kasus pembunuhan berencana.

Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang muka keji Hanibal Lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain yang sering saya temui di cerita TV.

Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup, benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu. Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.

Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu. Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya, juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di tingkat anak-anak.

Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh? Dengan rencana pula?

Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu, belum genap berusia tujuh tahun.Ayahnya yang berdagang di sebuah pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang 'keamanan' yang begitu tinggi.

Berita ini rupanya sampai di telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur ia menantang orang yang membunuh ayahnya.

"Siapa yang bunuh ayah saya!" teriaknya kepada orang yang ada di tempat itu.

"Gue terus kenapa?" ujar kepala preman yang membunuh ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.

Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok paginya ia digelandang ke kantor polisi.

"Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas!" ujar kepala lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum. Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong ajaib.

Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia berhasil keluar dari penjara.

Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat lho waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat informasi bahwa tape mengandung udara panas yang bersifat destruktif terhadap benda keras.

Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding tembok sel tahanannya.

Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.

Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpan di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat, Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan untuk kabur.

Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas, karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruang ini. Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan Tanya saya bagaimana caranya, pokoknya tahu-tahu ia sudah di luar. 3-0 untuk Arif.

Lantas kenapa ia bisa tertangkap lagi? Rupanya kepintaran itu masih berada di sebuah kepala bocah.Pelarian-pelariannya didorong dari rasa kangennya terhadap ibunya. Anak ini keluar dari penjara hanya untuk ke rumah sang ibunda tercinta.

Jadi dari Lapas tanggerang ia menumpang-numpang mobil Omprengan dan juga berjalan kaki sekian kilometer dengan satu tujuan, pulang!

Karena itu pula pada pelarian Arif yang ketiga, kepala Lapas yang juga seorang ibu ini meminta anak buahnya untuk tidak segera menjemput Arif. Hasilnya dua hari kemudian Arif kembali lagi ke lapas sambil membawa surat untuk kepala Lapas yang ditulisnya sendiri.

* Ibu kepala Arif minta maaf, tapi Arif kangen sama ibu Arif. * Tulisnya singkat.

Seorang anak cerdas yang harus terkurung dipenjara. Tapi, saya tidak lantas berpikir bahwa ia tidak benar-benar bersalah dan harus dibebaskan. Bagaimanapun juga ia telah menghilangkan nyawa seseorang.

Tapi saya hanya berandai-andai jika saja, kebijakan bertindak cepat menangkap pembunuh si ayah (secepat polisi menangkap si Arif) pastinya saat ini anak pintar dan rajin itu tidak akan berada di tempat seperti ini.Dan kreativitasnya yang tinggi itu bisa berguna untuk hal yang lain.

Sayangnya si Arif itu cuma anak pedagang sayur miskin sementara si preman yang dibunuhnya selalu setia menyetor kepada pihak berwajib setempat. Itulah yang namanya keadilan di negeri ini!

Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

Barakallahufikum ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...