Minggu, 20 Oktober 2013

Anak Vespa vs Pengendara Vespa


Saya salah satu pengguna vespa, baik untuk urusan berangkat atau pulang kantor sampai sekedar jalan-jalan keliling komplek mengajak 2 krucils saya menikmati suasana sore hari sepulang kantor. Hampir dua tahun saya memakai vespa untuk segala aktivitas saya, dan setelah sekian lama dengan pengalaman serta pengamatan saya di jalanan, ternyata ada dua kriteria pemakai vespa yang bisa saya simpulkan, yaitu:

1). Anak vespa ----> yang satu ini jelas pemilik dan pengendara vespa, baik vespa keluaran terbaru maupun vespa tahun lama (vba, vbb, vnb, super, sprint, bagol, px, dll). Type yang satu ini ada yang gabung dengan club vespa, ada juga yang mandiri (mungkin belum gabung atau minim pengetahuan ttg club vespa di daerahnya). Tapi walaupun tidak tergabung di club vespa, type anak vespa memegang teguh persaudaraan sesama pengguna vespa. Dia tidak membedakan vespa jenis apa, bentuknya seperti apa, keluaran tahun berapa, yang penting merk vespa ya sudah berarti saudara. Persaudaraan anak vespa seperti ini sangat kuat, saya punya pengalaman yang cukup membanggakan, suatu hari vespa saya kehabisan bensin (vespa lama ga ada indikator bensin) di jembatan semanggi arah cawang, tidak berapa lama lewat satu vespa dan langsung berhenti tatkala melihat saya mendorong vespa menuju pom bensin terdekat. Tidak saya minta dia langsung mengeluarkan selang dan botol aqua dari bagasi vespanya dan menyedot bensinnya untuk diberikan kepada saya, saat saya ingin memberikan uang, dia menolak dan berkata "vespa mania om, kita semua saudara", sesaat saya terharu dengan sikapnya. Pengalaman kedua saat ban belakang saya bocor terkena paku di daerah Tebet, sialnya ban cadangan saya juga dalam kondisi kempes, tidak lama rombongan anak vespa sejumlah empat orang menghampiri dan langsung menolong saya, dua orang membantu mengganti ban, dua lainnya mencari tukang tambal, lagi-lagi saat saya ingin memberikan uang sebagai ganti ongkos tambal mereka menolak, karena tidak enak akhirnya saya ajak makan siomay di pinggir jalan sambil sharing tentang vespa. Dan masih banyak pengalaman saya dengan anak vespa lainnya. Satu hal lagi, kenal maupun tidak, setiap kita bertemu atau berpapasan di jalan, anak vespa akan membunyikan klakson dan melambaikan tangannya sebagai bentuk persaudaraan sesama pengguna vespa, sampai saya memiliki keyakinan seumpama saya nekat naik vespa menuju surabaya dari jakarta tanpa membawa uang sepeserpun, insya Allah saya akan sampai di tujuan dengan selamat hehehehe....

2). Pengendara vespa ----> kalau type yang ini jelas hanya pengendara, tidak ada persaudaraan sama sekali dengan penunggang vespa yang lain. Biasanya para pedagang kelontong yang memakai vespa karena bisa membawa banyak barang dagangan. Atau orang yang kebetulan punya vespa warisan dari keluarganya dan belum mengerti tentang vespa brotherhood, bisa juga orang kaya yang kebetulan suka vespa (kalo ini jelas karena harga vespa baru lebih dari 20jutaan). Mereka semua hanya pengendara yang kebetulan memakai vespa. Untuk membedakannya sangat jelas, kalau ketemu sesama pengendara vespa tidak saling menyapa, kalau ada pengendara vespa kesulitan di jalan ya hanya lewat2 aja tanpa mempedulikan atau paling tidak menanyakan apa kesulitan yang dialami.

Naaaah, sekarang tinggal terserah anda mau menjadi type pengendara vespa yang mana?? Sekalian jadi "anak vespa" atau hanya sekedar pengendara vespa....

Salam vespa mania....