Jumat, 26 Juli 2013

BENTANGAN SAYAP DUA BELAS RAJAWALI PADA PELAKSANAAN LATGAB TNI 2008










Pada saat pelaksanaan Fire Power Demo yang dilaksanakan di AWR Buding Tanjung Pandan pada tanggal 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan seluruh jajaran TNI agar mempersiapkan diri menjelang pelaksanaan Latgab TNI 2008. Mendengar instruksi ini, kami segera mengadakan persiapan-persiapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugastersebut. Sejak awal tahun 2008, setiap hari sabtu dan minggu kami melaksanakan latihan terbang formasi, sehingga diharapkan pada saat pelaksanaan Latgab TNI 2008 nantinya kami dapat memberikan hasil yang benar-benar maksimal dan memuaskanHari-hari menjelang pelaksanaan kami rasakan teramat sibuk, para Navigator dan Copilot sibuk berkonsolidasi dalam membahas dan mempelajari rute penerbangan yang akan dilalui saat pelaksanaan Latgab TNI 2008 nanti.
Pelaksanaan Latgab TNI 2008 ini dilaksanakan di 4 trouble spot yaitu Ranai, Batam, Singkawang, dan Sangata. diawali dengan Ferry Flight 5 pesawat C-130 Herkules dari Lanud Halim Perdanakusuma pada tanggal 14 Juni 2008 yang melaksanakan Low Level Formation Flight dengan rute HLM-TMII -PW-BND-CITANDANGAN-TSK- CLP – KBMN-PROGO - OF -KLATEN -SOSRAGEN – NGAWI – NGANJUK JOMBANG-MOJOKERTO-PORONG-LW-ABD. Berbagai manuver formasi kami coba latihkan selama perjalanan, mulai dari box formation, trail formation, stage up maupun stage down formation.



Sesampainya di ABD kami disambut oleh Crew Skadron Udara 32 dan langsung melaksanakan briefing koordinasi mengenai persiapan-persiapan menjelang keberangkatan. Setelah melaksanakan briefing, seluruh crew beristirahat di mess sambil mempersiapkan fisik dan mental karena keesokan malamnya akan melaksanakan penerbangan formasi yang terdiri dari 12 pesawat C-130 Herkules gabungan dari Skadron Udara 31 Halim P dan Skadron Udara 32 ABD. Suatu prestasi yang dapat dibilang luar biasa dengan banyaknya keterbatasan suku cadang yang dimiliki oleh TNI AU saat ini di samping motivasi dan kebanggaan yang teramat besar yang dimiliki oleh Crew Rajawali Flightkarena mendapat kepercayaan untuk mendukung pelaksanaan Latgab TNI  yang merupakan latihan terbesar TNI setelah 12 tahun penyelenggaraan Latgab TNI sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun 1998.

 

Saat itupun tiba,Hari Minggu tanggal 15 Juni 2008, pukul 19.00 WIB seluruh Crew Rajawali Flight  sudah berkumpul di Taxiway Lanud ABD Saleh. Para Ground Crew mengecek kesiapan pesawat, para Penerbang dan Navigator berkumpul di briefing room untuk melaksanakan koordinasi terakhir menjelang keberangkatan.

Pukul 23.00 WIB, seluruh crew sudah siap di pesawat masing-masing untuk melaksanakan crew & jump master brief. Sesaat kemudian pasukan dari TNI AD yang akan meleksanakan penerjunan mulai memasuki pesawat. Tak berapa lama deru mesin 12 pesawat C-130 Herkules mulai terdengar memecah kesunyian malam, kedua belas pesawat mulai bergerak menuju landasan  paju Lanud ABD.

 

Tak lama berselang, pesawat-pesawat itupun mulai mengudara meninggalkan Pangkalan TNI AU ABD Saleh menuju dropping zone di Sanggata, Kaltim. Iring-iringan pesawat kemudian membentuk formasi dan melalui rute yang telah disepakati. Perjalanan memakan waktu ± 2 jam. Menjelang dropping zone, pesawat-pesawat mulai melaksanakan “slow down procedure” dan load master mulai membuka paratroop door.  Pasukan mulai memasang static line dan bersiap untuk melaksanakan penerjunan.  Pesawat mulai membentuk  dua sisi “trail formation”  dengan posisi yang cukup rapat.

 

Sesaat menjelang penerjunan pesawat urutan no 8 dengan registrasi A-1319 terkena wash pesawat di depannya dan oleng ke kanan. Captain Pilot segera mengarahkan pesawat keluar dari formasi untuk menguasai pesawat sesaat kemudian kembali ke formasi, penerjunan pun dapat terlaksana dengan lancar. Belum selesai proses penerjunan, masalah kembali terjadi, pada pesawat ke 11 dengan nomor registrasi A-1320 terlihat kejanggalan  pada paratroop door sebelah kanan. Seorang peterjun terlihat tersangkut di pesawat. Pilot langsung bertindak cepat mengarahkan pesawat keluar dari formasi dan melaksanakan prosedur emergency. Tidak berapa lama peterjun tersebut dapat ditarik kembali ke dalam pesawat tanpa mengalami luka serius.

Tindakan-tindakan para Penerbang tersebut tidaklah mungkin dapat dilakukan secara cepat dan sigap tanpa adanya latihan-latihan yang sering dilaksanakan sebelumnya. Pengalaman-pengalaman tersebut sangatlah berharga bagi seluruh Crew Rajawali Flight. Sekembalinya pesawat-pesawat ke Lanud Halim Perdanakusuma, segera diadakan briefing evaluasi mengenai persiapan dan pelaksanaan kegiatan Latgab TNI 2008. Pengalaman-pengalaman yang terjadi diambilhikmah dan pelajarannya. Sungguh merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga dan amat membanggakan menjadi bagian dari Crew Rajawali Flight dalam rangka Latgab TNI 2008.


(waktu itu masih) Lettu Pnb Kamto Adi S.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar