Rabu, 08 Juni 2016

Tribute to Beppy Utami Putri

“Hello everyone, my name is Beppy 32 years old woman from Indonesia. i am also coloceratal (rectal) cancer warior since Juny 2013 the doctor told me that i had rectal cancer stage 3, i already done the surgery and next week is my 12 chemo (last one i hope).. i just want to say let’s keep fighting and beat this cancer keep praying and may God always blessed for all of you here.”

Kalimat di atas adalah penggalan beberapa postingan almarhumah di media sosial sebelum akhirnya menyerah kepada kanker yang dideritanya, bahkan pembalap nasional Indonesia Rio Haryanto pun di sela sela kesibukannya masih memberikan support kepada almarhumah dengan sebuah pesan tertulis:

“Halo Beppy Utami Putri, cepat sembuh dan selalu semangat ya,"

Beppy Utami Putri, seorang wanita cantik mantan atlet judo nasional, lulusan fakultas kedokteran gigi UGM, istri dari Johny Tandipura, ibu dari dua orang anak dan adik dari sahabat saya, Arie Wicaksono, telah pergi mendahului kita setelah berjibaku dengan sakit yang dideritanya. Yah, coloceratal (rectal) cancer stadium 3 yang selama ini menggerogoti kekebalan tubuhnya akhirnya memenangkan pertempuran antara keduanya.

Seperti kata pepatah, tidak akan muncul dengan sebegitu indahnya kenangan tentang seseorang sampai ia meninggalkan kita untuk selamanya. Banyak kenangan yang kami lalui bersama. Kebetulan rumah sahabat saya di jalan kaliurang km.7 merupakan cek point atau tempat persinggahan kami para Taruna AAU letting 2003. Rumah yang sampai saat ini menyimpan kenangan terindah masa remaja kami, masa penuh suka, duka, canda, bahagia, tenggang rasa, tepa selira bahkan cinta. Banyak cerita hadir di sana, mulai dari kumpulan CD sewaan yang mungkin masih tertinggal belum dikembalikan, tempat rekan2 saya dijemput oleh para pacarnya (termasuk saya), "rumah horor" yang harus dihadapi para mahasiswa yang sedang PDKT ke Beppy atau teman2 kuliah wanita krn harus melewati serangkaian interogasi para Taruna  sampai kami para Taruna dijadikan objek praktek anastesi oleh almarhumah dan teman2nya.

Speechless, saya tak sanggup lagi menuliskan rangkaian kenangan yang sudah kami lalui bersama selama kurang lebih empat setengah tahun.

Sahabatku Arie, Tuhan lebih mencintainya dan tak ingin adik kita lebih menderita.

Mami & Om, tetaplah tabah dan percayalah, Beppy bahagia di dalam SurgaNya.

Rekan-rekan AAU 2003 korps Jakarta, rekan-rekan FKG UGM serta rekan-rekan FT sipil UGM, dan tak lupa rekan-rekan atlit Judo, sosok yang periang itu telah mendahului kita, mari kita senantiasa panjatkan doa untuknya dan tetap jaga kebersamaan, kekompakan dan silaturahmi kita.

Selamat jalan adikku, beristirahatlah dalam tenang di sisiNya.

Senin, 09 Mei 2016

Suatu renungan di sore hari

Renungan ini saya dapat dari seorang teman...

Seekor burung jatuh cinta pd mawar putih. Burung pun berusaha mengungkapkan perasaannya.
Tapi mawar putih berkata,''aku tdk akan pernah mencintaimu''

Tapi burung tak pernah menyerah, setiap hari burung datang utk bertemu dgn mawar putih..
Akhirnya mawar putih berkata,''aku akan mencintaimu, jika kamu dpt merubahku menjadi mawar merah !''

Dan suatu hari burung datang kembali, dia melukai sayap-sayapnya dan menebarkan darahnya kpd mawar putih, hingga mawar putih berubah menjadi merah''

Akhirnya mawar putih sadar, seberapa besarnya si burung mencintai dirinya, tetapi semuanya sdh terlambat, krn burung tak akan kembali lagi ke dunia''

Dia pergi utk selama-lamanya, mawar putih pun menyesal, walau penyesalan itu tak berarti lagi.. yg pergi tak mungkin kembali lagi...

Moral lesson:
Kadang kita baru sadar tentang arti cinta sejati setelah orang yg kita cintai pergi meninggalkan kita...

Org bijak berkata ::
Menikahi orang yg kita cintai itu hal biasa...
Yg luar biasa adalah mencintai orang yg kita nikahi...

Sekarang berjanjilah untuk menjaga orang yang kita cintai... Dan hari ini cukup indah untuk mengatakan cinta kita kepadanya, bukan ? 😍😘

Menikah adalah sesuatu yg mudah, tp menjaga pernikahan agar tetap selalu utuh, karena tidak mudah mempertahankannya, itulah Perjuangan yg sebenarnya... 

Janganlah mencintai dan mencari kesempurnaan, tp Cintailah Ketidak sempurnaan dgn Cara yg Sempurna.

Tarakan, 9 Mei 2016

Rabu, 27 April 2016

Mereview usia ke-35

Terkadang saya mendapat sedikit "kecaman" dari keluarga hahahahahha. Betapa tidak, beberapa kali anak anak saya, Naresh dan Quinsa merayakan ulang tahunnya tanpa kehadiran saya, tentunya karena tugas negara yang saya emban. Termasuk juga beberapa kali saya merayakan ultah tidak ditengah keluarga. Tahun 2015 saya rayakan di Jakarta bersama tumpukan buku dan materi tentang UAV yang sedang saya pelajari sebagai calon internal pilot UAV, tahun 2014 saya rayakan di kesunyian Jalan Malioboro, Yogyakarta bersama beberapa tukang becak dan pengamen jalanan disela kesibukan saya mengikuti pendidikan calon instruktur penerbang TNI AU. Dan kini di tahun 2016, saya kembali merayakan ulang tahun saya di Mess Walet Lanud Tarakan bersama rekan perwira dan anggota saya, di sela penugasan standby operasi pembebasan sandera Abu Sayaff di Philipina.

Sedih? Dongkol? Sesal? tentu ada, tapi semua rasa itu terhapus tatkala saya memandang keluar, sang merah putih yang (mungkin) lupa diturunkan oleh penjaga mess yang berkibar tertiup angin malam. Dwiwarna yang melandasi segenap pengabdian saya kepada Ibu Pertiwi, dwiwarna yang sejak dini terpatri dan menjadi bagian hidup saya, dwiwarna yang bahkan saya tidak merasa malu atau enggan untuk sekedar menghentikan kendaraan kemudian berdiri menghadap dan menghormat kepadanya saat penaikan maupun penurunan. Semua rasa itu berganti dengan ucapan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan saya usia hingga 35 tahun saat ini. Usia yang rata rata sudah memasuki setengah dari umur manusia normal. Sesaat saya beranjak, mengambil wudhu, melaksanakan shalat malam dan berdoa, mensyukuri segala nikmat, merenungi segala dosa dan salah, kepada diri sendiri, keluarga, sanak saudara dan kepada Sang Pencipta.

Aaaahhhhh, ga perlu keterusan lebay karena saya bukan anak alay. yaah, di usia yang ke-35 ini saya banyak bersyukur. Memiliki istri yang manis dan (inshaa Allah) Shalihah, anak anak yang mulai hilang ke-cute-annya diganti dengan celotehan celotehan yang kadang membuat saya tertawa ngakak atau pertanyaan pertanyaan yang kadang meng-skakmat saya karena pengetahuan saya yang masih jauh dari kata pintar (bayangkan jika suatu saat anak anda yang berusia 5 tahun tiba tiba berkata "bapak, adek kok merasa konyol", atau saat anda sedang ngopi sambil baca koran pagi tiba tiba ditanya "bapak, adek itu sebelum lahir berada di surga, terus keluar lewat mana?"). Saatnya move on dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan dan bergerak menuju kemajuan pribadi menjadi manusia yang lebih bertaqwa, bermartabat dan bernilai, dari segi apapun tentunya.

Terima kasih kepada segenap orang tua, keluarga, guru, rekan sejawat, sahabat dan semua orang yang peduli kepada saya hingga saya menjadi seorang kamto adi saputra saat ini. Janganlah berhenti ataupun bosan untuk mengingatkan jika manusia satu ini mulai nyeleneh dan menyimpang dari apa yang kalian kenal dari diri saya.

Barakallah fii umrik wabarakallahu fii miladik


Tarakan, 26 April 2016

SEKILAS CATATAN TEAM KOORDINATOR DEMO UDARA DALAM RANGKA HUT TNI KE-68 5 OKTOBER 2013


        Upacara HUT TNI ke-68 tanggal 5 Oktober 2013 memang sudah berlalu dan menyisakan kenangan yang sangat membanggakan, tidak hanya bagi para prajurit  yang bertugas sebagai pasukan upacara dan pengisi acara tambahan tetapi juga para staf, personel pendukung serta tentu saja keluarga para prajurit TNI yang pada tanggal 5 Oktober kemarin genap merayakan hari jadinya yang ke-68.
            Salah satu pertunjukan yang digelar pada peringatan kali ini salah satunya adalah demo udara sebagai unjuk kekuatan dan kebolehan alutsista udara baik dari matra darat, laut maupun udara. Untuk kegiatan demo udara pada kali ini, ditunjuk  Kepala Staf KOOPSAU I sebagai koordinator, Asisten Operasi KASKOOPSAU I sebagai wakil koordinator dan staf operasi sebagai team pendukung. Pada awalnya demo udara yang akan dilaksanakan pada peringatan tahun ini sangatlah sederhana karena hanya terdiri dari flypast tiga flight pesawat yaitu; flight helikopter oleh TNI AD, flight cassa 212 oleh TNI AL dan flight C-130 Hercules oleh TNI AU. Briefing dan debrief serta rapat koordinasi dilakukan dengan sangat baik, baik secara umum maupun koordinasi tiap flight itu sendiri. Latihan flypast sudah dilaksanakan sejak tanggal 30 September 2013 dan hingga pelaksanaan geladi bersih pada tanggal 3 Oktober 2013, seluruh kegiatan flypast berjalan sesuai rencana.
          Tanggal 4 Oktober 2013, yang seharusnya menjadi hari tenang sebelum pelaksanaan upacara peringatan langsung berubah menjadi hari yang cukup menegangkan. Betapa tidak, Bapak Presiden Susilo Bambang Yodhoyono menghendaki perayaan HUT TNI kali ini agar seluruh komponen yang terlibat, termasuk TNI AU agar menggelar kekuatan yang cukup signifikan sebagai bentuk apresiasi kepada rakyat bahwa Pemerintah sudah mulai membangun kembali kekuatan militer sebagai bentuk pembangunan dalam bidang pertahanan. Bagi komponen TNI AD maupun TNI AL mungkin tidak terlalu sulit mengingat penambahan alutsista dapat segera dilakukan dengan cara menggeser tank-tank dan panser langsung dari batalyon menuju tempat upacara di Halim Perdanakusuma. Tetapi tidak cukup mudah bagi TNI AU, mengingat home base pesawat tempur terletak di Madiun, Pekanbaru, Pontianak dan Makasar dan ada beberapa pesawat yang sedang melaksanakan tugas khusus, diantaranya pengamanan konferensi APEC di bali, joint exercise dengan Royal Singapore Air Force serta pengamanan perbatasan. Tetapi dengan komunikasi dan koordinasi yang baik, akhirnya pesawat tempur yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dapat melaksanakan ferry flight menuju Lanud Halim Perdanakusuma guna mendukung pelaksanaan flypast pada perayaan HUT TNI nantinya.


            Permasalahan tidak berhenti sampai disini, hal lain yang cukup menegangkan dan menjadi perhatian serius adalah para penerbang tempur dan pesawat yang diawakinya belum pernah sekalipun melaksanakan latihan flypast meskipun dalam latihan keseharian, mereka cukup sering melaksanakan latihan formation flight. Waktu terus berjalan, satu persatu flight pesawat tempur tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, dan hingga menjelang petang, flight T-50i Golden Eagle yang baru saja melaksanakan refreshing penerbang di Lanud Iswahyudi , Madiun tidak bisa melaksanakan ferry flight karena hari sudah menjelang malam dan akan dilaksanakan esok hari.
            Dalam briefing singkat yang disampaikan oleh KASAU dan ASOPS KASAU, penekanan yang harus dipegang teguh mengingat pelaksanaan flypast keesokan harinya belum pernah dilatihkan sebelumnya adalah safety flight dan safety mission. Briefing dilanjutkan sore itu juga kepada seluruh unsur yang terlibat mulai dari take off time, holding point, sampai dengan urutan flypast langsung dibahas malam itu juga hingga tuntas dan para penerbang kembali ke mess untuk beristirahat.
            Saat yang ditunggu pun tiba, pagi hari yang cerah tanggal 5 Oktober 2013. Briefing pagi dilaksanakan pukul 06.00 wib, diikuti seluruh unsur yang terlibat termasuk rajawali flight yang berada di Lanud Husein, Bandung menggunakan teleconference hingga dapat mengikuti briefing yang disampaikan oleh Asops KASAU secara live streaming. Tak lama berselang pasukan mulai memasuki tempat upacara diiringi dua pesawat cessna Akademi Angkatan Udara yang terbang berkeliling mengitari area Lanud Halim sambil membawa banner bertuliskan "DIRGAHAYU TNI KE-68" dan "BERSAMA RAKYAT, TNI KUAT".           Penerbang yang lain segera menempatkan diri kembali ke parking area guna mempersiapkan pesawat yang akan melaksanakan flypast. Saya yang sedari awal latihan sudah diperintahkan standby di tower halim bersama Letkol Pnb Rachmadsyah Lubis sebagai LO tower segera menuju tower ATC Bandara Halim untuk melaksanakan tugas sebagai perwira yang membantu memonitor pergerakan pesawat mulai dari take off, selama dalam kontrol tower halim hingga berada di holding point untuk selanjutnya menyerahkan komunikasi dan perintah pergerakan kepada RSO yang menggunakan VCP di tempat upacara.
            Sesaat setelah selesai pembacaan amanat yang disampaikan Bapak Presiden SBY, satu persatu pesawat mulai mengudara. Begitu juga pesawat helikopter TNI AD dan cassa TNI AL sudah lebih dulu mengudara dari Pangkalan Udara Pondok Cabe menuju holding point. Layar radar yang terdapat di tower menunjukkan posisi holding point setiap flight termasuk ketinggiannya sehingga dapat termonitor dengan baik hingga pada waktunya setiap flight mulai meninggalkan holding point menuju final yang sejajar dengan taxiway "F" Lanud Halim.
            Flypast diawali oleh army flight pada 09.30 wib sebanyak total 25 pesawat terdiri dari 22 helikopter TNI AD, 2 helikopter Basarnas dan 1 helikopter TNI AL, dilanjutkan camar dan hiu flight oleh cassa 212, CN 235 dan Nomad TNI AL. Berikutnya Rajawali flight yang terdiri dari 10 pesawat C-130 Hercules, dilanjutkan dengan Thunder flight 6 pesawat, Falcon flight 2 pesawat, Golden Eagle 4 pesawat, Hawk flight 3 pesawat dan terakhir ditutup oleh atraksi udara oleh Jupiter Aerobatic Team.
            Selama penerbangan berlangsung, wajah seluruh team koordinator demo udara terlihat sangat tegang. Betapa tidak, pesawat yang melaksanakan flypast, terutama pesawat tempur belum pernah melaksanakan latihan sebelumnya, holding point yang diberikan pada saat kedatangan mereka juga hanya berupa titik koordinat dengan separasi ketinggian 1000-2000 feet antar flight, sehingga hanya berbekal GPS dan peralatan avionik yang ada di pesawat mereka harus mampu menghadirkan yang terbaik bagi TNI dan rakyat. Untunglah dengan segenap profesionalisme yang tinggi, koordinasi dan komunikasi yang baik antar seluruh unsur pendukung, serta niat tulus dan ikhlas dalam melaksanakan tugas, kegiatan demo udara dapat berlangsung dengan aman dan lancar serta mendapat sambutan yang cukup baik dari pimpinan dan masyarakat. Perasaan bangga tersirat di wajah setiap penerbang, teknisi dan pendukung demo udara. Debriefpun dilaksanakan dengan suansana haru dan penuh syukur. Tidak lupa KASAU secara langsung menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada seluruh unsur yang terlibat dan berpesan bahwa misi belum selesai karena seluruh flight yang terlibat masih harus kembali ke medan tugas masing-masing. DIRGAHAYU TNI KE-68, BERSAMA RAKYAT, TNI KUAT....


Kapten Pnb Kamto Adi S.
Kasiopslat Satudtani KOOPSAU I
Team koordinator demo udara pada peringatan HUT TNI ke-68 th 2013

Jumat, 08 April 2016

Dirgahayu ke-70 TNI AU

Hari ini, 70 tahun yang lalu, Presiden Sukarno menandatangani surat pembentukan TNI AU dan menunjuk marsekal tni Suryadarma sebagai KASAU yang pertama. TNI AU pun makin berkembang seiring perjuangan kemerdekaan NKRI, termasuk konfrontasi dengan negara tetangga.

Kini kami makin berkembang seiring dengan tekad kami berbenah diri, melaksanakan reformasi birokrasi untuk kemajuan negeri.

Saya bangga menjadi bagian dari TNI AU, saya bangga mendarma bhaktikan diri saya bagi kejayaan negara dan bangsa.

Dirgahayu ke 70 TNI Angkatan Udara
Swa Bhuwana Pakça
Jayalah selalu di udara


Tarakan, 9 April 2016
disela tugas ops pembebasan sandera WNI

Rabu, 28 Oktober 2015

I am qualified....

Senin, 19 okt 2015

Pagi yg cukup menegangkan, setelah jumat sebelumnya saya berkutat dengan emergency flight test selama 5 jam simulator untuk mengambil kualifikasi sebagai Internal Pilot Aerostar UAV. Waktu menunjukkan pukul 07.00 wib, saya sudah "power up" GCS dan mensetting seluruh program untuk penerbangan hari ini, real scale flight test for Internal Pilot qualification yang seharusnya sudah saya lakukan beberapa waktu sebelumnya namun terkendala musibah A-1310 sehingga saya harus menunda ujian saya.

Aerostar UAV dengan tail number 709 sudah dikeluarkan dari hanggar, para tehnisi sudah menyiapkan "power cable" dan eksternal fan untuk "start up preparation" dilanjutkan dengan flight brief oleh para instruktur serta seluruh anggota skadron udara 51 untuk membahas flight plan, weather, traffic dan batasan2 lain yang harus diperhatikan selama penerbangan.

Oke, this is the time i have to proof my capability of being UAV's Internal Pilot. Sebelum memasuki GCS (groud control station), saya merenung sejenak dan berdoa, mungkin sedikit lebay tapi ujian ini saya persembahkan untuk orang orang yg saya sayangi terlebih kepada almarhumah adik saya Biakti Nugraheni yang saya tahu bahwa ia selalu mendoakan saya dari alamnya. "Are you ready?" Misha said, yuuup dia salah satu instruktur paling ditakuti karena rasa tolerannya yg rendah, straight dengan procedure dan ga bisa diajak kongkalikong hahahahaha. Dengan sedikit senyuman saya jawab "yup, i am absolutelly ready for this combat".

Suhu GCS menunjukkan 18℃ tapi tdk mampu membendung keringat yang mengalir di kepala dan wajah saya, waktu 4jam pun tak terasa sudah bergulir seiring dengan proses kembalinya I-709 menuju ke landasan setelah melaksanakan misi penerbangan yang penuh dengan dinamika dan permasalahan yang memang dibuat untuk mengecek sejauh mana pengetahuan saya tentang pesawat UAV ini. "Okay kamto, after this longest flight, proudly i declare that you pass this exam and you are qualified as Internal Pilot of Aerostar UAV....

Alhamdulillah, Maha Besar Allah yang telah memudahkan jalan saya, hingga saya dapat menyelesaikan flight test dengan baik dan berhasil mendapatkan kualifikasi sebagai Internal Pilot pesawat UAV.

Rabu, 19 Agustus 2015

MALAM MINGGU MENCEKAM DALAM OPERASI PERTAMINA FIRE FIGHTER SUPPORT


Sabtu sore, 2 April 2011, cuaca sedikit mendung di langit Halim Perdanakusuma Jakarta. Saya dan keluarga sedang bersiap untuk pergi ke rumah orang tua di daerah Cibubur saat handphone saya berdering dengan nada panggil yang memang sudah disetting untuk panggilan khusus dari duty ops skadron udara 31. Selamat sore dengan Kapten Pnb Kamto, sahut saya. Selamat sore Bang, ijin dengan Letnan Pras Dutty ops skadron udara 31, ijin menginfokan rencana misi dadakan dukungan peralatan pemadam kebakaran kilang minyak Pertamina di Cilacap, rute rencana HLM  ADI  HLM, ETD standby, crew Mayor Pnb Fata, Kapten Pnb Pandu, Kapten Pnb Kamto, Kapten Pnb Sony, Lettu Nav Bayu. Pesawat kedua dengan crew Mayor Pnb Sugeng, Kapten Pnb Anjoe, Lettu Pnb Alfon, Lettu Pnb Chandra, Kapten Nav Sunardi. Ijin arahan untuk secepatnya menuju Skadron Udara 31 guna persiapan berangkat.
Tanpa banyak berpikir saya langsung kembali ke dalam rumah untuk berganti coverall dan mempersiapkan perlengkapan terbang dibantu istri. Dalam waktu kurang dari dua jam seluruh crew sudah berkumpul di kantor. Sedikit tergelak hati saya mendengar cerita beberapa anggota crew berjibaku dalam usahanya mencapai kantor secepat mungkin, ada yang sedang asyik menonton bersama keluarga di bioskop, ada pula yang sedang berjalan-jalan sore di area Monas, ataupun bersama keluarga di pusat perbelanjaan, kebanyakan mereka menggunakan jasa ojek untuk menghindari kemacetan dan segera mencapai Pangkalan.
Kamipun segera menyiapkan pesawat yang akan digunakan untuk misi dadakan tersebut. Letting saya, Kapten Tek Dwi Angga menghampiri sembari berujar Bro, dua pesawat sudah siap, kondisi serviceable, fuel 33.000lbs, happy landing Jogja ya. Thanks Bro, makasih untuk persiapannya balas saya sambil menepuk pundaknya.
Tak lama berselang, iring-iringan truk dari PT. Pertamina yang membawa bahan kimia yang akan digunakan untuk pemadaman  pun tiba, lebih kurang sekitar total 22 ton bahan kimia dengan type Fluoro Protein Foam 3% yang didatangkan dari Jakarta dan Dumai segera berpindah ke pesawat dengan nomor registrasi A-1319 dan A-1320. Dua orang personel dari PT. Pertamina juga ikut mengawal yang selanjutnya kami ketahui ternyata adalah Bapak Waluyo, Direktur Umum PT. Pertamina didampingi Custom Duty and Distribution Expert, Direktorat Pengolahan, Bapak Ahmad Sujandi.

Dalam waktu kurang dari dua jam, pesawat pun mulai start engine dan bergerak menuju landas pacu 24 untuk persiapan take off. Pukul 20.35 wib, pesawatpun lepas landas dan segera menuju arah Selatan kemudian climb ke ketinggian 15.500 feet sesuai flight plan yang direncanakan dengan rute HLM  PW  BND  CLP  GEPAK  JOG  OF (Adi Sucipto). Saat over BND VOR operator Puskodal Mabesau mengontak pesawat dan memerintahkan untuk melaksanakan observasi di atas kilang minyak yang terbakar. Sesampainya di sana, kami melihat kobaran api yang sangat besar dengan begitu jelas dari ketinggian jelajah saat itu (15.500 feet). Tak terbayang bagaimana situasi di bawah pada saat itu. Setelah melaksanakan observasi, kamipun melanjutkan penerbangan menuju Pangkalan TNI AU Adi Sucipto, Jogjakarta.
Memasuki area JOG VOR, terlihat gumpalan merah di radar cuaca pesawat kami, menandakan adanya awan aktif yang cukup pekat tepat di lintasan yang akan kami lalui, Captain Pilot Mayor Pnb Fata segera memberikan instruksi untuk melaksanakan weather penetration, procedure yang biasa kami laksanakan apabila harus menembus awan aktif pada saat penerbangan. Kami melanjutkan proses approaching sambil tetap mengintercept localizer ILS runway 09, pada posisi long final tiba-tiba awan yang menghalangi kondisi visual kami hilang padahal kami mengira akan tetap berada di dalam awan paling tidak sampai dengan posisi final approach, kamipun menghela nafas panjang sembari mengucap syukur yang tiada henti pada Yang Maha Kuasa atas pertolonganNya saat itu.
Tepat pukul 21.50 WIB pesawat pertama A-1320 landing dengan selamat di Pangkalan TNI AU Adi Sucipto, disusul pesawat kedua A-1319 sepuluh menit kemudian. Setelah menempati posisi, pesawat melaksanakan shut down engine dan membuka ramp door pesawat untuk proses unloading bahan kimia yang akan segera dikirim via darat menuju Cilacap. Tak lama berselang, petugas ruang operasi Lanud Adi menyampaikan kabar bahwa kedua pesawat diperintahkan untuk menginap di Lanud Adi Sucipto sambil menunggu perintah lebih lanjut.
Keesokan harinya kami mendapat perintah lanjutan yaitu; pesawat pertama dengan nomor registrasi A-1319 melanjutkan misi menjemput kendaraan khusus RI-1 dan rombongan Paspampres dengan rute ADI  JMB  HLM, dan pesawat kedua dengan nomor registrasi A-1320 kembali ke Lanud Halim Perdanakusuma. Sedangkan satu pesawat dari Skadron Udara 32 Lanud Abdurahman Saleh mendapat misi mengambil bahan kimia dengan jenis Aqueous Film Forming Foam 3% dari Lanud Balikpapan dengan rute ABD  BPP  ADI  ABD.
Sesampainya di Lanud Halim, Komandan Skadron Udara 31 menyambut kepulangan kedua pesawat dan menyampaikan apresiasi serta rasa terima kasih yang begitu tinggi dari seluruh pihak yang terlibat, khususnya dari jajaran PT. Pertamina yang merasa banyak sekali terbantu dengan adanya penerbangan yang kami laksanakan kemarin, terbesit juga rasa bangga yang begitu tinggi mengingat misi yang kami laksanakan kali ini bukan merupakan operasi militer yang sering kami laksanakan dan latihkan, misi dadakan yang menimbulkan sensasi yang begitu luar biasa dari awal persiapan hingga pelaksanaannya hingga kami dapat berkata dengan begitu bangga, We are Rajawali Family, The Quick Response Squadron.