Upacara
HUT TNI ke-68 tanggal 5 Oktober 2013 memang sudah berlalu dan menyisakan
kenangan yang sangat membanggakan, tidak hanya bagi para prajurit yang bertugas sebagai pasukan upacara dan
pengisi acara tambahan tetapi juga para staf, personel pendukung serta tentu
saja keluarga para prajurit TNI yang pada tanggal 5 Oktober kemarin genap
merayakan hari jadinya yang ke-68.
Salah satu pertunjukan yang digelar
pada peringatan kali ini salah satunya adalah demo udara sebagai unjuk kekuatan
dan kebolehan alutsista udara baik dari matra darat, laut maupun udara. Untuk
kegiatan demo udara pada kali ini, ditunjuk Kepala Staf KOOPSAU I sebagai koordinator,
Asisten Operasi KASKOOPSAU I sebagai wakil koordinator dan staf operasi sebagai
team pendukung. Pada awalnya demo udara yang akan dilaksanakan pada peringatan
tahun ini sangatlah sederhana karena hanya terdiri dari flypast tiga flight
pesawat yaitu; flight helikopter oleh TNI AD, flight cassa 212 oleh TNI AL dan
flight C-130 Hercules oleh TNI AU. Briefing dan debrief serta rapat koordinasi
dilakukan dengan sangat baik, baik secara umum maupun koordinasi tiap flight
itu sendiri. Latihan flypast sudah dilaksanakan sejak tanggal 30 September 2013
dan hingga pelaksanaan geladi bersih pada tanggal 3 Oktober 2013, seluruh
kegiatan flypast berjalan sesuai rencana.
Tanggal 4 Oktober 2013, yang
seharusnya menjadi hari tenang sebelum pelaksanaan upacara peringatan langsung
berubah menjadi hari yang cukup menegangkan. Betapa tidak, Bapak Presiden
Susilo Bambang Yodhoyono menghendaki perayaan HUT TNI kali ini agar seluruh
komponen yang terlibat, termasuk TNI AU agar menggelar kekuatan yang cukup
signifikan sebagai bentuk apresiasi kepada rakyat bahwa Pemerintah sudah mulai
membangun kembali kekuatan militer sebagai bentuk pembangunan dalam bidang
pertahanan. Bagi komponen TNI AD maupun TNI AL mungkin tidak terlalu sulit
mengingat penambahan alutsista dapat segera dilakukan dengan cara menggeser
tank-tank dan panser langsung dari batalyon menuju tempat upacara di Halim
Perdanakusuma. Tetapi tidak cukup mudah bagi TNI AU, mengingat home base
pesawat tempur terletak di Madiun, Pekanbaru, Pontianak dan Makasar dan ada
beberapa pesawat yang sedang melaksanakan tugas khusus, diantaranya pengamanan
konferensi APEC di bali, joint exercise dengan Royal Singapore Air Force serta
pengamanan perbatasan. Tetapi dengan komunikasi dan koordinasi yang baik,
akhirnya pesawat tempur yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dapat
melaksanakan ferry flight menuju Lanud Halim Perdanakusuma guna mendukung
pelaksanaan flypast pada perayaan HUT TNI nantinya.
Permasalahan tidak berhenti sampai
disini, hal lain yang cukup menegangkan dan menjadi perhatian serius adalah
para penerbang tempur dan pesawat yang diawakinya belum pernah sekalipun
melaksanakan latihan flypast meskipun dalam latihan keseharian, mereka cukup
sering melaksanakan latihan formation flight. Waktu terus berjalan, satu
persatu flight pesawat tempur tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, dan
hingga menjelang petang, flight T-50i Golden Eagle yang baru saja melaksanakan
refreshing penerbang di Lanud Iswahyudi , Madiun tidak bisa melaksanakan ferry
flight karena hari sudah menjelang malam dan akan dilaksanakan esok hari.
Dalam briefing singkat yang
disampaikan oleh KASAU dan ASOPS KASAU, penekanan yang harus dipegang teguh
mengingat pelaksanaan flypast keesokan harinya belum pernah dilatihkan sebelumnya
adalah safety flight dan safety mission. Briefing dilanjutkan sore itu juga
kepada seluruh unsur yang terlibat mulai dari take off time, holding point,
sampai dengan urutan flypast langsung dibahas malam itu juga hingga tuntas dan
para penerbang kembali ke mess untuk beristirahat.
Saat yang ditunggu pun tiba, pagi
hari yang cerah tanggal 5 Oktober 2013. Briefing pagi dilaksanakan pukul 06.00
wib, diikuti seluruh unsur yang terlibat termasuk rajawali flight yang berada
di Lanud Husein, Bandung menggunakan teleconference hingga dapat mengikuti briefing
yang disampaikan oleh Asops KASAU secara live streaming. Tak lama berselang pasukan
mulai memasuki tempat upacara diiringi dua pesawat cessna Akademi Angkatan
Udara yang terbang berkeliling mengitari area Lanud Halim sambil membawa banner
bertuliskan "DIRGAHAYU TNI KE-68" dan "BERSAMA RAKYAT, TNI
KUAT". Penerbang yang lain
segera menempatkan diri kembali ke parking area guna mempersiapkan pesawat yang
akan melaksanakan flypast. Saya yang sedari awal latihan sudah diperintahkan
standby di tower halim bersama Letkol Pnb Rachmadsyah Lubis sebagai LO tower
segera menuju tower ATC Bandara Halim untuk melaksanakan tugas sebagai perwira
yang membantu memonitor pergerakan pesawat mulai dari take off, selama dalam
kontrol tower halim hingga berada di holding point untuk selanjutnya
menyerahkan komunikasi dan perintah pergerakan kepada RSO yang menggunakan VCP
di tempat upacara.
Sesaat setelah selesai pembacaan
amanat yang disampaikan Bapak Presiden SBY, satu persatu pesawat mulai
mengudara. Begitu juga pesawat helikopter TNI AD dan cassa TNI AL sudah lebih
dulu mengudara dari Pangkalan Udara Pondok Cabe menuju holding point. Layar
radar yang terdapat di tower menunjukkan posisi holding point setiap flight
termasuk ketinggiannya sehingga dapat termonitor dengan baik hingga pada
waktunya setiap flight mulai meninggalkan holding point menuju final yang
sejajar dengan taxiway "F" Lanud Halim.
Flypast diawali oleh army flight
pada 09.30 wib sebanyak total 25 pesawat terdiri dari 22 helikopter TNI AD, 2
helikopter Basarnas dan 1 helikopter TNI AL, dilanjutkan camar dan hiu flight
oleh cassa 212, CN 235 dan Nomad TNI AL. Berikutnya Rajawali flight yang
terdiri dari 10 pesawat C-130 Hercules, dilanjutkan dengan Thunder flight 6
pesawat, Falcon flight 2 pesawat, Golden Eagle 4 pesawat, Hawk flight 3 pesawat
dan terakhir ditutup oleh atraksi udara oleh Jupiter Aerobatic Team.
Selama penerbangan berlangsung,
wajah seluruh team koordinator demo udara terlihat sangat tegang. Betapa tidak,
pesawat yang melaksanakan flypast, terutama pesawat tempur belum pernah
melaksanakan latihan sebelumnya, holding point yang diberikan pada saat
kedatangan mereka juga hanya berupa titik koordinat dengan separasi ketinggian
1000-2000 feet antar flight, sehingga hanya berbekal GPS dan peralatan avionik
yang ada di pesawat mereka harus mampu menghadirkan yang terbaik bagi TNI dan
rakyat. Untunglah dengan segenap profesionalisme yang tinggi, koordinasi dan
komunikasi yang baik antar seluruh unsur pendukung, serta niat tulus dan ikhlas
dalam melaksanakan tugas, kegiatan demo udara dapat berlangsung dengan aman dan
lancar serta mendapat sambutan yang cukup baik dari pimpinan dan masyarakat.
Perasaan bangga tersirat di wajah setiap penerbang, teknisi dan pendukung demo
udara. Debriefpun dilaksanakan dengan suansana haru dan penuh syukur. Tidak
lupa KASAU secara langsung menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada seluruh unsur yang terlibat dan berpesan bahwa misi belum selesai karena
seluruh flight yang terlibat masih harus kembali ke medan tugas masing-masing.
DIRGAHAYU TNI KE-68, BERSAMA RAKYAT, TNI KUAT....
Kapten
Pnb Kamto Adi S.
Kasiopslat
Satudtani KOOPSAU I
Team koordinator demo udara pada peringatan HUT TNI
ke-68 th 2013